PROPOSAL
KONSEP
FILM
“THE LAST PASSING”
Winning is state of Mind
cerita & skenario
( Deddi Fasmadhy )
Judul : “THE LAST PASSING” Winning
is state of mind
Genre : drama sport
Durasi : 100
menit
Setting : Jakarta,
Way Kambas Lampung
Target Audience : anak-anak,
remaja
(SD,
SMP, SMA/SMK, Ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah)
Musik : Pop,
etnik musical batang hari sembilan, dan Guritan Pasemah (Pagaralam)
Morality : Impian remaja untuk sukses dengan kekuatan pikiran
A.
DASAR PEMIKIRAN
Banyak manusia sekarang yang seakan-akan menutup pintu sukses untuk
dirinya. Mereka menganggap dirinya gagal, tidak berguna, tidak berbakat, tidak
dihargai, tidak punya sesuatu yang patut dibanggakan, dan terbelenggu masa
lalu. Padahal, sebetulnya siapapun bisa menjadi orang yang sukses. Tidak peduli
bagaimana pun keadaannya saat ini, seseorang bisa menjadi manusia yang luar biasa.
Inilah pesan dari Film saya ini.
Saya menawarkan formula-formula ringkas yang dapat dijadikan strategi efektif
untuk mengatasi tantangan besar dalam kehidupan. Film ini dapat dijadikan guru dan sahabat
untuk melalui terowongan kehidupan yang terkadang gelap dan kabur.
Dalam scene by scene bahkan shot by shot dari film ini, penonton akan
melihat hikmah-hikmah bagaimana kehidupan sejatinya dijalani, bagaimana
memanifestasikan diri secara penuh, dan menapak ke masa depan dengan penuh
kepercayaan diri serta keteguhan. Saya terinspirasi membuat film dengan tematik
Uji motivasi, kekuatan pikiran dimana tantangan terberat menciptakan tokoh
patriotik dengan kemampuan skill individu, kemampuan mentalitas dan kekuatan
pikirannya menjadi kekuatan luar biasa. Menciptakan hikmah dari sebuah
perjalanan si tokoh dan solusi dari masalah cerita. Dimana didalam ceritanya
ada makna, persepsi dan soft skill untuk kalangan anak-anak dan remaja yang
mempunyai impian dengan kekuatan pikirannya.
Bagi tokoh utama remaja, selain memahami teknik, skill sepakbola, penting
pemahaman tentang cara berkomunikasi yang efektif pun perlu dimiliki selain
juga pemahaman tentang Personal Development dan Managing skill untuk skala
kecil maupun besar.
Seorang tokoh pesepakbola muda yang mempunyai impian mejadi seorang
pesepakbola profesional. Namun sebuah kecelakaan dalam pertandingan merubah
persepsi tokoh utama, bagaimana menjadi pesepakbola profesional.
Tokoh utama membaca masa lalunya
dengan media mind therapist, menemukan jejak-jejak dirinya pada masa lalu,
menemukan kembali mimpi-mimpi yang dulu pernah membuat hidupnya berwarna dan
bergairah. Dia menghadirkan kembali masa lalunya melalui kontemplasi, yaitu
mengingat ingat sambil berefleksi. Setelah membaca masa lalunya dan berdamai
dengannya. Tokoh utama mendapatkan kembali hikmah dan menjadikan dirinya
manusia baru yang luar biasa.
Film ini perlu ditonton, dianalisa oleh siapapun. Sebab siapapun berhak
untuk menjadi manusia sukses dalam dunianya masing-masing,tak peduli apakah dia
orang besar atau orang kecil, orang penting atau figuran, elit atau pekerja
rendahan. Yang jadi soal bukan apa profesinya, tapi bagaimana seseorang itu
menjalani kisah hidupnya.
B. IDE POKOK :
Kekuatan pikiran seorang remaja mendeterminasi
kemampuannya menjadi luar biasa.
C. TEMA :
Tentang seorang remaja yang mengalami proses
dekadensi pikiran untuk menguatkan pikirannya ke jenjang kesuksesan dengan
merubah mindset negatif menjadi mindset positif.
D. SINOPSIS
Yamaha (17 yahun) seorang remaja
urban ibukota (asal-usul Sumatera Selatan, keturunan ayah asal Pasemah-
Pagaralam, mama asal Palembang – Sumatera Selatan). Yamaha mempunyai saudari
kandung kembar dampit, yang bernama Denada (17 tahun).
Kenapa namanya Yamaha? Karena ketika
Lidya hamil, Lidya ngidam agar suaminya memeluk sebuah sepeda motor Yamaha RX
King.Kelak Yamaha anak-anak dan remaja memiliki kecepatan berlari dribble bola
secepat motor rx king.
Yamaha adalah seorang pelajar dan atlet sepak bola di SMA METROPOLITAN
(Jakarta), Yamaha berbakat luar biasa dalam sepak bola. Yamaha masuk dalam tim inti Klub Sepak
Bola SMA METROPOLITAN. Impian Yamaha menjadi
pemain profesional di Tim Nasional Sepak Bola Indonesia (TIMNAS INDONESIA)
U-21.
Karena kehebatannya Yamaha dilapangan
hijau, Yamaha lupa diri, dengan jati dirinya. karakter dirinya berubah menjadi
pribadi keras kepala, meremehkan kawan dan lawan di setiap pertandingan, bahkan dalam latihan
dengan kawan di SMA METROPOLITAN. Hingga
kepribadian Yamaha yang buruk dibenci teman-teman satu tim nya yang merasa
tersisih dalam pertandingan.
Hingga suatu hari Yamaha menekel Ferry teman satu tim di SMA METROPOLITAN
untuk memperebutkan posisi tim inti di Tim Sepak Bola SMA METROPOLITAN buat
main di Babak Final LIGA PENDIDIKAN INDONESIA (LIPIO).
Ketika pulang setelah latihan Di SMA
METROPOLITAN, Yamaha mengalami
kecelakaan sepeda motor, Motor yang ditunggangi Yamaha dihadang dan
dianiaya teman-teman satu tim Sepak Bola di SMA METROPOLITAN dengan cara
menyamar sebagai genk motor. Yamaha mengalami cedera kaki kanan yang
mengakibatkan tidak kunjung sembuh untuk bermain sepak bola. Yamaha mengalami
kemunduran mental dan kelemahan pikiran akibat dari cederanya kaki kanan.
Hingga suatu hari Mama Lidya
menghubungi Tantawi (mantan suaminya- ayahnya Yamaha) yang mempunyai kakak
bernama Uwak Syamsul yang tinggal di
Taman Nasional Way Kambas (Lampung Timur- sumatera). Uwak Syamsul berprofesi
sebagai pawang gajah. Lidya minta tolong
pada Uwak Syamsul agar Yamaha dapat
diobati, karena Yamaha mengalami ketergangguan mental, kelemahan pikiran dan
stress berat. Sampai akhirnya Yamaha diantar Mama Lidya, Senandung Nacita (saudari
kembar) dan mbak iis berobat ke Way Kambas (Lampung Timur).
Uwak Syamsul mempunyai teman bernama
Umar yang dapat menerapi penyakit yang berdampak dari pikiran si sakit, menjadi
kekuatan pikiran menyembuhkan sakit. Pak Umar juga seorang pelatih sepak bola
usia dini (Grassroot &Youth level Sekolah Sepak Bola). Pak Umar menerapi
Yamaha dengan Terapi pikiran dan Coaching. Selain itu Yamaha belajar dari alam,
melalui modeling gajah-gajah yang bermain sepakbola di Taman Nasional Way
Kambas.
Semboyan Negara Kesatuan republik
Indonesia (NKRI) yang terdapat di logo TIM NASIONAL INDONESIA U-21 “ BHINEKA
TUNGGAL IKA” memberikan keteguhan pada pribadi
Yamaha akan hakikat Semboyan BHINEKA TUNGGAL IKA untuk melangkah meraih
mimpi.
Yamaha mendapat hidayah dari reframe
gajah yang berlatih sepak bola dengan etika. Terapi Pikiran mengubah Pola Pikir positif Yamaha dengan
memberdayakan kekuatan fikiran. Hingga Yamaha dapat berdamai dengan masa
lalunya, mengumpulkan jejak-jejak masa lalunya yang indah dan penuh warna,
dapat kembali berprestasi bermain sepak bola di sekolah barunya “ SMA KOTA
GAJAH”.
Yamaha ganti balas budi pada Pak Umar
dengan mengadakan pelatihan Grassroot & Youth di BINA BOLA “KAMPUNG GAJAH”
(setingkat SEKOLAH SEPAKBOLA atau
AKADEMI SEPAK BOLA) binaan Pak Umar.
Yamaha mengadakan festival sepakbola
antar anak-anak di desa kampung Gajah. Buat jam terbang anak-anak kampung Gajah
dalam sepakbola melalui Bina Bola “Kampung Gajah”. Kegiatan Yamaha di Grassroot
& Youth dan festival sepakbola didengar masyarakat, hingga Yamaha ditawari
masuk sekolah di SMA KOTA GAJAH.
Yamaha akhirnya kembali bersekolah di
SMA KOTA GAJAH.
SMA KOTA GAJAH mengikuti LIGA
PENDIDIKAN INDONESIA (LIPIO),Yamaha kembali menunjukan jati diri menjadi
pribadi positif. Yamaha dan kawan-kawan membawa SMA KOTA GAJAH masuk final LIGA
PENDIDIKAN INDONESIA.
Di final LIGA PENDIDIKAN INDONESIA,
SMA KOTA GAJAH bertemu SMA METROPOLITAN. Berkat assist (the last passing)
Yamaha pada rekannya Ponaryo, mengantarkan kemenangan SMA KOTA GAJAH menjadi
juara 1 LIGA PENDIDIKAN INDONESIA.
Hingga prestasi Bakat Yamaha ini
terpantau pemandu bakat dari TIMNAS INDONESIA U-21, Yamaha ditawari bermain di
“TIM NASIONAL INDONESIA U-21”. Yamaha terhenyak apa yang dicita-citakan dengan
pikirannnya masuk TIMNAS INDONESIA U-21 menjadi kenyataan, Dream Come True
because the power of mind.
E. DIRECTOR TREATMENT
“The Last Passing…” sebuah film
inspiring tematik uji motivasi, kekuatan pikiran dan mentalitas kerjasama
individu menjadi kerjasama tim. Sebuah Semboyan “BHINEKA TUNGGAL IKA” di TIM
NASIONAL INDONESIA U-21menginspirasikan tokoh utama untuk menjadi pribadi yang
baik, santun dari masa lalunya yang negatif.
Bagaimana impian seorang remaja yang
ingin menjadi pemain sepak bola professional di TIM NASIONAL INDONESIA U-21,
namun karakter pribadinya yang negatif dalam bersosialisasi dengan lingkungan,
Yamaha mendapat pelajaran dengan cederanya kaki kanan.
Pikiran Yamaha diputar kembali ke
masa lalu dengan pola screenplay teknik (klinikal hypnotherapy) untuk kembali sembuh
dan menjadi manusia baru. Yamaha berdamai dengan masa lalu menjadi pribadi yang
baik,santun, menghargai lingkungan sosialnya dengan media bakatnya di
sepakbola.
Pola Screenplay teknik adalah pola
klinikal hypnotherapy memvisualisasikan masa lalu untuk divisualisasikan si
tokoh mencapai apa penyebab si tokoh sakit pada masa lalunya. Bagaimana
merefresh kembali mindset si tokoh. Visualisasi masa lalu tokoh akan memainkan
editing flash back pola bertutur film dengan pola bertutur audio sastra ala
Guritan Tanah Pasemah (Sumatera Selatan) , bagaimana gambaran kerja fikiran si
tokoh yang dasyat pada talenta skilll yang melempem menjadi skill yang
luarbiasa. Karena kekuatan film ini ada pada kekuatan fikiran penokohan
terhadap masalah. Bagaimana Program Kerja Otak mempengaruhi kehidupan si tokoh
menemukan kembali bakat yang hilang karena efek bagian dari masa lalu… Inilah
luar biasanya “The Last Passing…” memenej kemampuan soft skill generasi muda
Indonesia dan internasional.
F. IDE PENGGARAPAN
Ide penggarapan dimulai dari
perenungan sutradara tentang kekuatan fikiran, bagaimana fikiran menghubungkan
benang merah seorang tokoh terhadap masa depannya dari penanaman perbuatan pada
masa lalunya.
Seorang tokoh utama dalam
kehidupannya niscaya sukses dan bahagia karena suatu resep hukum, bagaimana
hubungan antara dirinya dengan alam semesta. Hukum ini dinamakan hukum Low Of
Atraction (LOA) Hukum tarik menarik magnet antara manusia dengan alam semesta.
Hukum tarik menarik dimana bila manusia berfikir positif, alam semesta akan
positif terhadap manusia tersebut. Ini menjadi hal sebuah pemantasan diri
manusia menjadi sukses.
Inilah yang menjadi pokok cerita
sebuah pesan Film, dimana visualisasi kekuatan fikiran dalam media drama
seorang atlet sepak bola remaja terhadap dirinya dan fikiran masa lalu dan masa
kekiniannya.
G. SASARAN PROGRAM FILM “The Last Passing”
Anak-anak dan remaja (SD, SMP,
SMA/SMK ) Se- Indonesia